Saya masih ingat, hari itu. Hari menjelang magrib. Matahari mulai turun ke
peraduan. Angin yang bertiup dari lembah bukit yang memayungi Danau Lut Tawar
mulai turun. Dingin. Jaket mulai saya tarik rapat. Namun rasa gerah dan
keringat tetap mengucur.
Saya, Om Ndut, Salman, Bang Ucok, dan beberapa teman lainnya berjalan kaki.
Menaiki puncak bukit. Untuk melihat kota Takengon kala hari
↧