Dua adik iparku baru saja menyelesaikan sidang S-1 nya, biar keren katanya. Yang di Jakarta menyelesaikan S-1 nya untuk menggenapkan D-3 sebelum menggenapkan sunnah yang satu lagi. Nah si bontot, menyelesaikan S-1 nya setelah berulang kali dipelototi sayang oleh kakak-kakaknya. Bagaimana tidak, dia yang satu-satunya pria lajang di rumah malah paling lama selesai kuliahnya.
“Bang, dah siap ni sidang, masa iya gak ada hadiah apa-apa” tagihnya sok manja, lain yang di sini, lain pula yang di jakarta. “bang, hadiahnya yang gak ada di Jakarta ya” bingung bin pusing lah, memang apa yang tidak ada dijakarta. Tapi jangan bilang Aceh tidak punya hadiah keren untuk yang punya acara macam begini, mulai dari menggenapkan ngidam istri tercinta, memenuhi impian anak untuk makan mie orang jepang, sampai memberi oleh-oleh untuk teman-teman yang hendak pulang kampong setelah puas keliling Aceh.
Bukan Aceh namanya kalau tidak bisa menyenangkan hati segala lini, mulai dari baby yang baru brojol ampe nenek yang sering lupa nama cucu. Kalian bisa wisata kemana saja dan bawa pulang apa saja dari Aceh. Kalau ada yang hobi mie Aceh, ada dimana-mana. Ada yang ingin merasakan nikmatnya buah berduri nan manis, datanglah ke Aceh dikala musimnya. Tapi, kalau untuk oleh-oleh yang bisa dibawa kapan saja, untuk acara apa saja dan untuk siapa saja, coklat lah jawabannya.
coklat untuk jomblo atau? :D |
“Bang, mau beli coklat yang gimana?” istri sudah tidak sabar saja, padahal kedai coklatnya masih seperempat jalan lagi. “sabar bunda, nanti sampai disana bunda boleh pilih coklat yang sesuai niat hati bunda. Dan bonusnya bunda boleh menentukan model kado coklat untuk adik-adik bunda” saya mencoba menenangkan hatinya, sambil berdoa, semoga kedai coklat yang ini tidak menuai protes lagi dari istri tersayang.
“Bang, keren-keren kali ya coklatnya. Boleh pesan lagi gimana suka-suka kita”. Istri kegirangan melihat model-model coklat yang tersedia langsung maupun yang difoto alias bisa dipesan sesuai selera kita.
“Ayah, abang mau yang itu boleh yah?” si sulung tak mau ketinggalan meminta coklat yang menarik di matanya. “Ambil saja bang, itu tester untuk anak-anak” ujar sang penjaga toko sambil membungkus pesanan istriku. Belakangan saya tahu, bahwa si penjaga ini adalah pemilik dari rumah Cilet Coklat tersebut. Didi Nu nama bekennya.
Rupanya istri sudah membungkus beberapa paket coklat yang berbeda untuk dibawa pulang. Dan itu juga berbeda dengan hadiah yang akan diberikan untuk yang sudah selesai sidang dan wisuda bulan depan.
Coklat, siapa sih yang tidak suka. Dua adik yang baru sidang ini saja melompat kegirangan bak ziyad yang mendapatkan mobil mainan kesayangannya yang lama di simpan sang bunda. “makasi ya bang coklatnya, enak kali” lajang yang hobi mancing ini pun meleleh saat merasakan nikmatnya coklat dalam bungkusan yang cantik ini. Sedang yang di Jakarta, harus menunggu lebaran untuk bisa pulang dan menikmati hadiahnya. “gak asi, curang kali lah, bukannya dikirim aja” omelnya sambil menahan rasa kesal, akibat dikirimkan foto-foto bergambar coklat yang cantik.
Ah iya, bila teman-teman juga ingin merasakan sensasi menggoda dari coklat asli Aceh yang diracik oleh bang Didi Nu, sobat bisa datang ke gerainya langsung yang beralamat, Jalan Iskandar Muda, Simpang BKPK samping mie bakso Ramayana, Banda Aceh.
Kalau bingung, kalian juga bisa pesan online kok. Ah iya, ini juga bisa jadi salah satu oleh-oleh dari Banda Aceh loh… bukan hanya kaos, ataupun pernak pernik lainnya. (ym)
CILETCOKLAT,BONEKA,BUNGA SP.BPKP BANDA ACEH BBM 7c36b2cf LINE ID @cuc0342a (pakai @ ya) Owner Didi Su LAYANAN 10 am - 18 pm with line or bbm.
lewat waktu tinggalkan pesan..di line.me/ti/p/%40cuc0342a